Recent post
Sesekali mungkin kita pernah dikatakan alay, lebay dan
sejenisnya, tapi taukah kalian kalau alay yang dibina dengan baik bisa
mendatangkan manfaat? Misalnya saat baru masuk kelas kita berkata,
"sorot cahaya mentari menembus relung jiwa", teman-teman kita pasti akan
menjawab, "ih.. alay banget :(". Tapi bayangkan kalau guru kita
tiba-tiba memberi tugas membuat puisi dan harus selesai sekarang juga
kemudian disuruh baca di depan kelas, tentu saja kita akan dengan mudah
menyusun puisi dengan bakat yang kita miliki.
Sebenarnya alay itu puitis yang salah tempat. Jadi bagi teman-teman akan lebih baik kalau tidak terlalu berlebihan dalam mengungkapkan perasaan dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan yang sarat makna (puisi). Seorang yang puitis tidak akan pernah dikatakan alay karena dia tidak sembarangan dalam menggunakan kata-kata nya.
Sebenarnya saya sendiri juga masih amatir (mantan orang alay) dan baru membuat beberapa puisi. Oke, ini beberapa contoh puisi yang semoga bisa memotivasi teman-teman untuk tidak malu berkarya :
1. KERASNYA IMPIAN
Dalam sunyi ku sendiri ...
Berpegang pada seutas tali harapan
Yang menghubungkan kegagalan dan keberhasilan
Kala sang surya menggulung tirai cahayanya
Tiada lagi insan yang mampu berkata
Dan kegelapanpun memenuhi relung jiwa
Selimut awan hitam menutupi langit malam
Tetesan tirta juga guratan kilat saling beradu
Seakan tak mau kalah,
Anginpun menerpa dan menumbangkan asa
Jeritan langit kemudian terhenti
Bersamanya datang seberkas cahaya mentari
Juga permadani suci yang berwarna warni
Semua impian telah kembali
Ketakutan tak lagi mampu goyahkan hati
Kini kusiap langkahkan kaki
Tuk menggapai puncak tertinggi
2. KEMATIAN
Saat tubuh telah terbujur kaku
Terbaring dalam peti kayu
Semua menangis haru
Kain putih suci menyelimuti ku
Tangis pilu penyesalanku
Tak bisa mengulang ke masa lalu
Tuk tebus sgala dosaku
Di saat lalaiku
Ku tak teringat pada-Mu
Karena ku sibuk dengan urusan ku
3. PENYESALAN
Dunia alam yang fana
Membuat manusia sering terlupa
Segala harta benda dan rupa
Menjauhkan dari Sang Kuasa
Kala kesenangan di depan mata
Tiada insan mampu terjaga
Muslihat dan tipu daya
Dihalalkan dalam usaha
Hari tua telah tiba
Maut datang memanggilnya
Sesal tak lagi berguna
Tobat tak lagi diterima
Tak mampu mencium wangi surga
Apalagi bisa menyentuhnya
Hanya neraka tempat kembalinya
Tuk menebus segala dosa
Oke sekian artikel ini, semoga bisa menambah wawasan. Apabila ada kesalahan saya mohon maaf yang sebesar besarnya.
Sebenarnya alay itu puitis yang salah tempat. Jadi bagi teman-teman akan lebih baik kalau tidak terlalu berlebihan dalam mengungkapkan perasaan dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan yang sarat makna (puisi). Seorang yang puitis tidak akan pernah dikatakan alay karena dia tidak sembarangan dalam menggunakan kata-kata nya.
Sebenarnya saya sendiri juga masih amatir (mantan orang alay) dan baru membuat beberapa puisi. Oke, ini beberapa contoh puisi yang semoga bisa memotivasi teman-teman untuk tidak malu berkarya :
1. KERASNYA IMPIAN
Dalam sunyi ku sendiri ...
Berpegang pada seutas tali harapan
Yang menghubungkan kegagalan dan keberhasilan
Kala sang surya menggulung tirai cahayanya
Tiada lagi insan yang mampu berkata
Dan kegelapanpun memenuhi relung jiwa
Selimut awan hitam menutupi langit malam
Tetesan tirta juga guratan kilat saling beradu
Seakan tak mau kalah,
Anginpun menerpa dan menumbangkan asa
Jeritan langit kemudian terhenti
Bersamanya datang seberkas cahaya mentari
Juga permadani suci yang berwarna warni
Semua impian telah kembali
Ketakutan tak lagi mampu goyahkan hati
Kini kusiap langkahkan kaki
Tuk menggapai puncak tertinggi
2. KEMATIAN
Saat tubuh telah terbujur kaku
Terbaring dalam peti kayu
Semua menangis haru
Kain putih suci menyelimuti ku
Tangis pilu penyesalanku
Tak bisa mengulang ke masa lalu
Tuk tebus sgala dosaku
Di saat lalaiku
Ku tak teringat pada-Mu
Karena ku sibuk dengan urusan ku
3. PENYESALAN
Dunia alam yang fana
Membuat manusia sering terlupa
Segala harta benda dan rupa
Menjauhkan dari Sang Kuasa
Kala kesenangan di depan mata
Tiada insan mampu terjaga
Muslihat dan tipu daya
Dihalalkan dalam usaha
Hari tua telah tiba
Maut datang memanggilnya
Sesal tak lagi berguna
Tobat tak lagi diterima
Tak mampu mencium wangi surga
Apalagi bisa menyentuhnya
Hanya neraka tempat kembalinya
Tuk menebus segala dosa
Oke sekian artikel ini, semoga bisa menambah wawasan. Apabila ada kesalahan saya mohon maaf yang sebesar besarnya.
Pernahkah teman-teman ngefans dengan teman sekelas? Lalu karena mereka bukan artis atau orang penting teman-teman jadi malu untuk mengutarakan pujian? Kebetulan saya tipe orang pemalu (lebih tepatnya malu-maluin), kadang perlu waktu berjuta-juta tahun untuk mengucapkan satu kata pujian kepada orang yang saya kagumi. Hingga suatu ketika saya mendapat ide untuk memuji dengan kesan bercanda sehingga tidak terlalu malu. Puitis, romantis, tapi lucu, itulah kata-kata yang sering saya buat, berkatnya saya lebih bisa mengekspresikan perasaan yang dibumbui sedikit candaan. Oke, cukup curcolnya, langsung saja ini dia beberapa puisi (atau lebih tepatnya kata-kata) yang saya buat :
1. MALAM KELAM
Rintik-rintik hujan basahi dinding transparan
Kemilau cahya lentera terangi kehampaan
Meski relung jiwa penuh kekosongan
Dan kegelapan bersemayam dikiri dan kanan
Pikiranku terus terpaku pada bayangmu
Desahan angin berbaur dg detak jantungku
Baru kusadari tiada yang tersisa lagi
Baru kusadari tiada yang tersisa lagi
Tk pernah kubayangkan kau akan setega ini
Kau merenggut semuanya dariku
Kuberanikan diri tuk tapaki jalan yg kau lalui
Lalu kuteriakkan MALING!!!
Lalu kuteriakkan MALING!!!
2. MENGEJAR LANGKAHMU
Terduduk aku di atas lantai kaca
Menunduk lesu karna hilang asa
Dengan ditemani mentari malam
Ku tengok kembali ruang kosong itu
Lantas kuputuskan tuk berdiri
Sembari menatap bayang yang tak acuh
Tanpa ku sengaja ku melihat secerca cahaya
Cahaya hidup, yang telah lama kucari
Ku tapaki jalan penuh lubang
Dg menahan rasa sakit tak terelakkan
Ku panggil-panggil dirimu
Namun tak sekalipun kau toleh ke arahku
Nafas yg kian tak sanggup kutarik lagi
Saat itu akhirnya kau berhenti
Kata-kata yang terus terucap ini
Kan ku ucapkan yang terakhir kali
WOE SENDAL KITA KETUKER!
3.TEMAN (??)
Kala mentari masih ingin bersembunyi
Hijau bumi berselimutkan air suci
Sang kabut pun juga belum menepi
Namun jalan slalu siap kulewati
Bias cahya elok menembus jendela kelas
Bersamanya nampak sinar menyilaukan
Kaki ini seakan melangkah tnp perintah
Kemudian berhenti tepat di seberangmu
Wajah samping yang begitu indah
Pena dan hasta yang seakan menyatu
Membuat dadaku berdebar kencang
Bersama rona yang terpancar di wajahku
Ku kumpulkan keberanian
Tuk genggam tangan hangatmu
Dan kukatakan "PIJAM PR MU BOLEH?"
Navigation